Review Citroën C3, Pendatang Baru di Segmen Ramai

Review Citroën C3, Pendatang Baru di Segmen Ramai

PT Indomobil Wahana Trada sebagai agen pemilik merek Citroën di Indonesia telah membuktikan komitmennya dengan memperkenalkan rangkaian produk Citroën untuk pasar Indonesia. Salah satunya adalah C3. Crossover kompak ini akan menjadi produk massal pabrikan Citroën di Tanah Air. Uniknya, C3 yang dijual di india merupakan perangkat berplatform CC21 alias C3 yang juga dijual di India dan Amerika Selatan. Berbeda dengan Citroën C3 yang dijual di Eropa.

Sebenarnya konsumen Indonesia tidak perlu khawatir dengan produk ini. Karena CC21 mengadopsi platform modular umum Citroën dan C3 adalah model pertama yang diproduksi di bawah program C-Cubed Citroën. Desainnya terlihat sederhana namun tetap sporty layaknya mobil SUV. Bagian depan didominasi oleh air intake berukuran besar dan sepasang aksen chrome, serta 4 lampu daytime running.

C3 drive 1

Lampu utama terletak di atas lampu kabut bundar dan diapit bingkai heksagonal yang lucu. Citroën C3 menonjolkan aksen dan kombinasi warna bodi yang kontras seperti biru dan putih, abu-abu dan hitam, oranye dan hitam, serta putih dan oranye. Pilar A dan B serta rel atap Citroën C3 ini dicat hitam. Citroën sengaja memasang moulding di sekujur bodi C3. Velgnya juga memiliki desain yang unik dan two-tone.

Interiornya menampilkan desain fungsional dan unik khas mobil Prancis. Ada layar sentuh 10 inci, ventilasi udara unik, kluster instrumen digital, dan setir sederhana. Selain itu, posisi tuas lampu di kanan dan wiper di kiri mengingatkan pada kendaraan Asia lainnya. Karena mobil Eropa biasanya dalam posisi tetap, sama seperti versi setir kiri.

C3 drive 4

Citroën juga menawarkan Android Auto, Apple CarPlay, pengenalan suara, dan kompartemen bagasi 315 liter. Ground clearance Citroën C3 juga cukup memadai untuk sebuah SUV kompak, dan sepertinya cocok untuk kondisi jalanan di Indonesia.

Untuk pasar Indonesia hanya tersedia mesin 3 silinder 1.2 liter dengan tenaga 81 hp yang bisa dipilih. dikawinkan dengan transmisi manual 5 percepatan. Keputusan ini memang cukup rumit, karena tidak ada pilihan transmisi lain selain mekanis. Kami berharap Citroën akan menawarkan opsi transmisi lain dalam waktu dekat. Kami pun berkesempatan menjajal Citroën C3 ini di BSD City, Tangerang Selatan. Setidaknya kesan singkat ini sudah bisa menjawab rasa penasaran kami sejak November 2022 lalu.

C3 drive 2

Memasuki kabin, jok depan cukup baik untuk menopang tubuh pengemudi dan penumpang depan. Namun menurut kami, posisi penataan jok masih belum optimal. Sedangkan untuk kursi belakang, rasanya cukup biasa saja dan sepertinya mampu membuat penumpang merasa nyaman meski menempuh perjalanan jauh. Bentuk atapnya yang tinggi memudahkan berkendara.

Bunyi mesin cukup nyaring dalam kondisi stasioner. Namun yang unik adalah suara mesin mulai meredup saat Citroën C3 mulai bergerak. Bahkan suara knalpot saat berakselerasi terdengar begitu menggairahkan (bunyi knalpot parau). Meski mesinnya tidak sportif, mereka berusaha mengadaptasinya untuk pengoperasian di dalam kota. Respon mesin di putaran bawah cukup baik, sehingga C3 ini bisa lincah di kondisi jalan yang padat.

C3 drive 6

Sayangnya, saat putaran mesin dari sedang ke tinggi, performanya mulai terasa datar. Seandainya ini didukung oleh fitur turbocharger, mungkin lain ceritanya. Bagaimanapun, kami sangat menyukai mesin turbo… Pedal kopling dan tuas persneling juga terasa ringan dan mudah dioperasikan. Tapi, tentunya akan lebih baik lagi jika Citroën juga memperkenalkan versi “dua pedal” dari C3.

Bicara soal mobil Prancis, tentunya banyak yang menonjolkan aspek kenyamanan berkendara. Meskipun Citroën tidak membangun sistem hidropneumatiknya yang legendaris, pengaturan suspensi C3 terbukti nyaman dengan caranya sendiri. Kami bahkan tergelitik untuk membuktikannya dengan kecepatan yang “cukup tinggi”.

C3 drive 8

Saat menabrak speed bump dan speed bump pada kecepatan rendah (sekitar 20-25 km/jam), guncangan cukup terasa dan sesekali menyentuh stopper peredam kejut. Namun jika kita melibasnya dengan kecepatan di atas 40 km/jam, maka redamannya akan nyaman. Bahkan di atas kecepatan 50 km/jam, lebih baik lagi. Terkena…

Memang, kami yakin ada beberapa hal yang dapat dioptimalkan Citroën untuk C3 di platform CC21. Namun setidaknya dengan kembalinya Citroën yang salah satunya dengan dirilisnya C3 ini berpotensi menghidupkan kembali segmen gemuk di pasar Indonesia. Lagi pula, dengan Citroën C3 ini, konsumen memiliki pilihan baru.


Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top