
Mobil konsep merupakan perwujudan dan gambaran dari visi produsen mobil, baik dari segi desain maupun rekayasa teknologi. Hal yang sama berlaku untuk mobil konsep terbaru Mercedes-Benz: Vision One-Eleven Concept.
Apakah Anda familiar dengan penampilannya? Tak perlu heran, karena konsep Vision One-Eleven merupakan reinkarnasi dan evolusi dari konsep Mercedes-Benz C111 yang cukup fenomenal pada periode 1969-1979.
Didesain oleh Bruno Saco, mobil konsep ini merupakan studi pengembangan teknologi sasis, suspensi, mesin, dan aerodinamis, yang terbagi dalam 4 generasi.
Bahkan, salah satu variannya, C111-III, sempat dipamerkan pada pameran teknologi dan industri Jerman Barat “Indogerma” di Pekan Raya Jakarta, Silang Monas, Jakarta pada 1979.
Lantas apa yang ada di balik desain konsep Vision One-Eleven?
Bukan hanya reinkarnasi, itu evolusi
Gaya desain konsep C111 pada mobil ini memang sangat ketat. Lampu depan dan lampu belakang bundar, garis hitam di kap mesin dan, tentu saja … pintu gullwing.
Hanya saja bodi One-Eleven jauh lebih tipis dan lebih aerodinamis dibanding konsep C111. Gaya balap supercar mendominasi One-Eleven.
Lekukan panel bodi mobil menjadi jauh lebih seksi. Mulai dari sirip canard di splitter bemper depan, melalui side skirt berkontur, hingga sirip diffuser di bagian belakang, didesain seperti supercar. Gaya aerodinamis adalah kata kuncinya.
Sensasi pintu gullwing pada mobil ini juga bernostalgia. Pintu khas Mercedes-Benz… dari 300SL hingga SLS AMG.
Nuansa Lounge Kokpit
Kemasan bagian dalam memadukan warna oranye, perak, dan putih. Sangat mirip dengan ruang tamu tekno-modern tahun 60-an. Ya, One-Eleven dikatakan sebagai mobil sport pertama yang menampilkan interior yang terinspirasi dari Lounge.
Meski desain kokpitnya cenderung minimalis, namun sangat berteknologi tinggi. Panel display digital menghiasi dashboard, serta layar panel instrumen digital khusus di sisi setir. Bahkan ada headset khusus dengan teknologi augmented reality yang akan mengubah interior menjadi penampil digital virtual. Semua operasi dengan fungsi dilakukan dengan gerakan jari. Pengaturan kursi pengemudi di mobil ini bahkan dipadukan dengan pilihan mode berkendara.
Dalam mode Lounge, jok menyatu dengan kontur panel interior kabin, terutama konsol tengah. Sedangkan pada mode balapan, posisi jok akan lebih tegak untuk menjaga postur tubuh pengendara.
Perkembangan teknologi motor listrik
Dalam hal teknologi sistem penggerak, Mercedes-Benz tidak menggunakan motor listrik fluks radial yang digunakan pada kendaraan listrik EQ.
One-Eleven menampilkan teknologi motor aliran aksial yang jauh lebih canggih yang dikembangkan oleh YASA. Perusahaan motor listrik yang berbasis di Oxford, Inggris ini telah diakuisisi oleh Mercedes sejak 2021.
Selain jauh lebih kecil, ini hanya sepertiga lebih kecil dari motor fluks radial EQ. Motor aliran aksial yang digunakan juga memiliki bobot hanya sekitar 30% dari bobot motor jenis lain dengan output daya yang setara.
Sumber tenaga listriknya sendiri menggunakan baterai sel silinder berpendingin cairan. Komposisi elektroda baterai yang digunakan juga dipinjam dari mobil balap F1 dan Formula-E. Sayangnya, tidak disebutkan detail teknologi yang digunakan. Termasuk besaran daya keluaran motor listrik dan baterai.
Seperti konsep C111, pabrikan tidak memiliki rencana untuk memproduksi One-Eleven. Namun, teknologi yang digunakan menjadi tolak ukur pengembangan kendaraan Mercedes-Benz di masa depan.